Tentang Blog

Sebuah pertanyaan sederhana pernah mengusik pikiran saya, mengapa begitu banyak pernikahan yang pada awalnya dimulai dengan sebuah komitmen untuk saling mencintai, namun kemudian harus terganggu bahkan berakhir karena adanya perselingkuhan ?

Seolah-olah tak pernah ada indahnya jalinan cinta kasih antara sepasang manusia, sehingga begitu mudahnya bahtera rumah tangga yang semula begitu diidamkan namun setelah impian itu menjadi kenyataan malah menjadi berantakan karena adanya perselingkuhan. Mengapa demikian ?

Benarkah karena sudah tidak ada kecocokan ? Kalau begitu, mengapa setelah sekian lama baru diketahui bahwa tidak ada kecocokan ? Mengapa tidak dari sebelumnya ? Sebelum cinta itu diwujudkan dalam bentuk nyata berbentuk pernikahan, atau sebelum kehadiran buah cinta mereka di dalamnya.

Seolah saya tidak puas dengan jawaban-jawaban yang saya dapatkan mengenai perselingkuhan dan keretakan rumah tangga, saya pun terus mencari sambil mengamati apa yang sebenarnya terjadi pada kasus-kasus tersebut sehingga saya mendapati kenyataan bahwa perselingkuhan ternyata memang didominasi oleh kaum saya sendiri: Laki-laki !

Data statistik Dirjen Pembinaan Peradilan Agama pada tahun 2005 menyebutkan bahwa dari 150 ribu kasus perceraian, sejumlah 13.779 disebabkan karena perselingkuhan. Atau dengan kata lain, dari 10 kasus pasangan menikah yang bercerai, 1 diantaranya disebabkan perselingkuhan. Dan hasil penelitian Dr.Boyke Nugraha menyebutkan bahwa 4 dari 5 orang laki-laki pernah berselingkuh. Jumlah ini selalu meningkat seiring dengan fenomena public figure yang melakukan perselingkuhan dan perceraian. Dibandingkan tahun 2011, tingkat perceraian di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 2,8%, demikian menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia.

Begitu banyak suami yang melakukan perselingkuhan dalam berbagai bentuk, mulai dari mencari teman kencan, membayar wanita pekerja seks, mempunyai wanita “simpanan”, sampai ke bentuk perselingkuhan secara halus dengan pembenaran agama: Poligami ! Dan menariknya, semakin lama jumlah kasus perselingkuhan seperti itu malah semakin banyak, sehingga seolah-olah tidak ada lagi suami di dunia ini yang tidak berselingkuh, karena itu dilakukan oleh teman kita, saudara kita, bahkan keluarga yang ada di sekitar kita.

Perjalanan saya membina rumah tangga, dan cerita curhat dari para pria di sekitar saya, ditambah pengalaman saya mempelajari ilmu tentang modifikasi pikiran dan menangani kasus-kasus pasangan suami-istri, membuat saya menemukan “benang merah” dari kasus-kasus perselingkuhan yang dilakukan para suami. Ada garis besar yang sama, yang menjadi pemicu perselingkuhan tersebut, yaitu: KETIDAKPUASAN SEKSUAL !

Pemicu yang bukan hanya menyebabkan keretakan rumah tangga, tapi juga menyuburkan praktek prostitusi di dunia ini. Suatu masalah yang terkesan sepele, tak kasat mata, namun berdampak sistemik (meminjam istilah kasus Bank Century).

Dan sayangnya, meskipun masalah ini dirasakan oleh sebagian besar suami di bumi ini, namun sangat jarang diantara mereka yang membicarakannya pada pasangannya sendiri. Sebagian dengan alasan takut, takut dianggap omes (singkatan otak mesum), takut dituduh sebagai maniak seks, takut dinilai abnormal atau hypersex, atau ada juga yang takut menyinggung perasaan istrinya. Sebagian dari para suami ini bahkan tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya dan lebih memilih diam. Ada pula yang memilih “berpuasa” sambil menahan “tegangan tinggi” yang siap meledak, atau menyalurkannya dengan cara menonton film porno untuk memuaskan fantasinya. Sebagian lagi hanya memberi “sinyal-sinyal” kecil atau sindiran halus, dan sebagian lagi lebih memilih mengambil “tindakan nyata” dengan cara menyalurkan kebutuhannya melalui hubungan dengan wanita lain tanpa merasa perlu berkomunikasi dengan istrinya sendiri.

“Seharusnya sih dia (istri) ngerti aja sendiri ! Masa begitu aja dikasih tau ?”
“Dari dulu sampai sekarang, masa cuma gitu-gitu doang gayanya ?”

Sementara dari pihak istri sendiri cenderung untuk tidak peduli dengan urusan yang satu ini. Mereka berpikir bahwa sekarang sudah bukan saatnya lagi mikirin yang begitu-begituan, karena sudah bukan remaja lagi, sudah ada anak, sudah capek ngurusin rumah, anak, masak, dan lain-lain. Sebagian lagi peduli namun enggan untuk bertanya atau lebih tepatnya malu untuk bertanya. Dan yang lebih gawat lagi adalah mereka yang berpikir bahwa suaminya adalah “jelmaan dewa” yang tak perlu dipuaskan secara seksual, yang tidak akan pernah ”macam-macam”, dan tidak pernah atau tidak akan tertarik pada wanita lain, dan selalu berada di “jalan yang lurus”.

Memperhatikan kondisi kecil berdampak sistemik ini, yang semakin lama justru semakin banyak terjadi dengan bentuk yang beraneka macamnya, maka saya pun mencoba berbuat sesuatu untuk membuka suatu tabir yang selama ini tersembunyi karena dianggap tabu, tidak sesuai dengan norma, adat ketimuran, atau nilai agama.

Saya membayangkan, dan sangat mengidam-idamkan, sebuah dunia tanpa adanya perselingkuhan. Sebuah dunia dengan keluarga-keluarga kecil yang harmonis, yang tentunya berawal dari kebahagiaan pasangan suami istri itu sendiri. Suatu impian yang saya anggap dapat membangkitkan para “raksasa tidur”, sebagaimana Bandung Bondowoso tergugah oleh pesona kecantikan dan kelembutan Loro Jonggrang sehingga ia mampu membuat seribu candi dalam satu malam. Karena saya percaya, seorang pria akan berusaha melakukan apapun untuk merebut hati pujaannya, dan saya berangan agar setiap istri tetap mampu menjadi pujaan hati setiap suaminya sampai akhir hayatnya.

Bahkan impian saya ini, diharapkan juga mampu memangkas habis praktek prostitusi dimanapun, bukan dengan cara menggerakan massa untuk melakukan razia besar-besaran, atau menyebarkan kamera CCTV di setiap sudut kota untuk mengurangi perkosaan atau pelecehan pada wanita, dan lain-lain. Sehingga kita mampu memberantas prostitusi bukan hanya dari sisi “produsennya” saja, tapi juga membuat jumlah “konsumennya” menurun drastis.

Kenyataannya bahwa pemberantasan prostitusi dari sisi “produsen” hanya mengakibatkan pola transaksinya berubah bentuk saja, karena sifat “permintaannya” yang masih tinggi jika dilihat dari sisi ilmu ekonomi. Namun suatu produk sudah otomatis tidak akan laku diperjual-belikan jika tingkat konsumerisme-nya menurun. Pertanyaannya sekarang, siapa yang menjadi konsumen terbesar dari setiap bisnis pelacuran ? Siapa yang menjadi konsumen terbesar dari praktek perdagangan wanita ? Siapa yang menjadi konsumen terbesar dari industri seks di dunia ini ? Jawabannya adalah para pria yang “kehilangan” pasangan seks-nya, termasuk dalam hal ini adalah para suami yang tak terpuaskan secara seksual.

Saya menyadari betul bahwa hampir keseluruhan tulisan dalam blog ini hanya membicarakan kepuasan seks pria saja. Tak ada sedikitpun maksud saya untuk menyudutkan kaum wanita atau para istri, atau membebankan tuntutan kepuasan seks hanya pada kaum wanita saja. Karena bagaimanapun, kepuasan dalam hubungan seks tetap harus dirasakan secara bersama, bukan hanya sepihak saja. Keterbatasan saya sebagai laki-laki, dan juga penanganan kasus-kasus hubungan suami-istri yang pernah saya tangani, beserta kasus-kasus perselingkuhan yang berada di sekitar saya, dan juga gambaran masalah yang telah saya uraikan di atas, mendorong saya untuk memberikan “pengetahuan lebih” khususnya pada para wanita, yang menjadi pendukung utama bagi suaminya.

Di samping itu saya sangat percaya bahwa sebenarnya wanita memiliki kekuatan yang teramat dahsyat dalam dirinya. Kekuatan yang mampu mengubah dunia ! Saya termasuk orang yang sangat yakin bahwa wanita bukanlah makhluk yang lemah. Terbukti dengan dititipkannya permulaan kehidupan seorang manusia pada rahim wanita, dan bukan pria ! Sejarah pun mencatat sederetan nama-nama penguasa yang akhirnya “takluk” di hadapan wanita. Sebut saja Julius Caesar, seorang penakluk daratan Eropa yang tak berdaya saat menghadapi Cleopatra VII, Adolf Hitler dengan Eva Braun, atau Anda mungkin pernah mendengar skandal mantan presiden AS Bill Clinton dengan Monica Lewinsky, yang untungnya bisa diselesaikan dan dimenangkan kembali oleh istri sang presiden, Hillary Rodham Clinton. Sedemikian hebatnya pengaruh wanita, sehingga dalam masyarakat dikenal ungkapan yang diakui kebenarannya, bahwa di balik kesuksesan seorang pria, terdapat wanita yang luar biasa ! Dan saya berharap, Anda termasuk wanita yang luar biasa itu, yang mampu membuat suami Anda menjadi seorang pemimpin yang sukses bagi dirinya, keluarganya, dan juga lingkungannya.

Saya tak bisa menahan atau memaksa Anda, jika ada sebagian pembaca yang menuduh saya berpikiran mesum, membicarakan hal-hal yang bersifat cabul, hanya menuntut kepuasan seks bagi diri sendiri, atau pengartian negatif lainnya. Karena setiap orang berhak untuk menentukan pemahamannya sendiri, hanya tinggal kita bertanya, sebesar apakah manfaat dari pemahaman yang kita dapatkan di dalam blog ini. Anda lah yang bisa membuatnya menjadi pemahaman yang berdaya, atau pemahaman yang membuat Anda tidak berdaya.

Saya sangat berharap Anda sebagai pengunjung blog yang baik hati, dengan pemikiran dan kebijaksanaan Anda yang lebih tinggi dari saya, dapat berperan aktif dan memperbaiki blog ini dengan memberikan sumbangan ide, saran, dan pengetahuan Anda, melalui kolom komentar maupun forum terbuka yang terdapat di blog ini. Saya sangat berterima kasih Anda sudah turut serta melengkapi dan mengoreksi segala bentuk kesalahan saya dalam blog ini. Anda pun bisa menceritakan masalah-masalah yang pernah Anda alami atau Anda dapatkan dari orang-orang sekitar Anda, sehingga terjalin suatu diskusi yang menarik untuk kebaikan kita bersama dan menebarkan manfaatnya untuk orang banyak.

Akhir kata, saya memohon maaf jika masih banyak kekurangan atau kesalahan saya dalam sajian di dalam blog ini, dan saya harapkan kita semua memiliki semangat yang sama, yaitu semangat untuk menjadikan diri kita bermanfaat bagi kehidupan di alam semesta ini.

Selamat menebar manfaat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan pesan atau komentar Anda. Saya pun akan berusaha membantu permasalahan Anda sebatas pengetahuan dan kemampuan saya.
Jika Anda menyukai tulisan di atas, Anda boleh membagikannya di media yang Anda sukai supaya semakin banyak orang-orang yang mendapatkan manfaatnya.
Jika Anda ingin lebih puas melakukan obrolan, silahkan ke menu Obrolan Rahasia. Terima kasih.