Kamis, 08 Januari 2015

Penyebab Pria Tidak Puas Bercinta dengan Pasangannya

Mengapa ada sebagian pria yang tidak merasakan kepuasan saat berhubungan seks dengan istrinya ?

Dalam hal ini, kebanyakan wanita mengartikan orgasme pada pria, yang ditandai dengan keluarnya cairan semen yang mengandung sperma, sama dengan kepuasan. Padahal tidak sedikit pria, yang walaupun telah mencapai orgasme tapi tidak merasakan kepuasan pada pasangannya.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab pria tidak puas saat berhubungan seks dengan pasangannya, yaitu:

1. Pernah merasakan kepuasan yang lebih saat berhubungan seks dengan wanita lain.

Masalah yang satu ini menjadi penyebab yang paling berbahaya bagi pasangan suami-istri, sekaligus memerlukan upaya yang “ekstra” dari seorang istri untuk mengalahkan “pesaingnya”, karena setiap manusia akan cenderung membandingkan kenikmatan yang pernah diperolehnya dengan keadaannya saat ini.

Hal ini berlaku pula dalam kasus pria berpoligami, dimana seharusnya seorang suami dituntut untuk bersikap adil terhadap istri-istrinya, termasuk dalam urusan hubungan seks.

2.  Wanita bertindak pasif dan melakukan gaya bercinta yang monoton.

Hal ini menjadi penyebab yang paling banyak terjadi dan dirasakan oleh banyak pria.

Padahal pria adalah makhluk yang penuh fantasi seks dan sangat dipengaruhi visualitasnya. Banyak pria yang akhirnya menjadi bosan namun memilih pasrah dengan sajian “menu” yang sama. Di satu sisi, kaum pria terdesak oleh kebutuhan seks-nya.

“Yah, daripada nggak ada !”
“Sudah syukur mau dikasih juga !”

Jika keadaan seperti ini berlanjut, maka lama-kelamaan bisa mendorong pria untuk menyalurkan hasratnya dengan cara yang salah.

Cara yang paling umum adalah menyalurkannya hasrat seks-nya pada wanita lain. Cara lainnya adalah membayangkan wanita lain yang dianggap lebih menggairahkan saat berhubungan dengan pasangannya. Sebagian pria lebih memilih menyalurkannya dengan cara masturbasi sambil menonton film porno atau bisa juga sambil membayangkan wanita lain.

3.  Pria sering mengalami penolakan.

Kejadian ini sering dialami oleh pria yang memiliki pasangan seorang wanita karir, atau wanita yang memiliki aktivitas cukup tinggi, atau juga wanita yang memiliki beban emosional cukup tinggi, baik beban ekonomi, beban keluarga, orang tua atau mertua, dan hal-hal lain yang mempengaruhi psikisnya.

Kelelahan, nggak mood, capek, mengantuk, sedang nggak pengen, nggak enak badan, atau sakit, seringkali menjadi alasan penolakan tersebut.

Menurut dr.Naek L. Tobing, penolakan-penolakan yang didapatkan suami dari istrinya dapat mengakibatkan disfungsi ereksi pada saat pria tersebut akan berhubungan dengan istrinya itu, namun jika dengan wanita lain sang suami akan tetap mampu ereksi.
Dalam beberapa kasus hal ini disebabkan karena sang suami menyimpan semacam dendam pada istrinya. “Awas, nanti kubalas ! Kalau kau pengen, tak akan kulayani !”

4.  Wanita melakukannya sebatas rutinitas atau tanggung jawab.

Pria tentu saja, mampu merasakan hubungan seks yang dipenuhi gairah atau hubungan seks yang dilakukan hanya sebatas rutinitas atau tanggung jawab. Pria mampu merasakannya melalui ekspresi dan respon yang diberikan pasangan wanitanya. Bahkan wanita yang bercinta tanpa ekspresi, bisa membuat pasangan prianya merasa dirinya tak mampu memberi kepuasan seks. Dan hal tersebut menyangkut dengan harga diri, kejantanan, atau keperkasaannya sebagai lelaki.

Ekspresi dari wanita, baik yang berupa suara, ekspresi wajah, maupun gerakan-gerakan tubuh, sangat mempengaruhi gairah seks pria. Namun demikian, ekspresi yang berlebihan atau yang dibuat-buat akan tetap membuat pria tidak terpuaskan.

Ekspresi kenikmatan yang ingin dilihat pria adalah ekspresi yang natural, dimana ia akan merasa cukup jantan atau perkasa dalam memuaskan pasangannya. Dan ekspresi yang alami seperti itu tidak akan muncul jika hubungan seks dilakukan tanpa gairah, atau sebatas rutinitas dan tanggung jawab saja.

5.  Tak pernah ada inisiatif.

Jika bukan karena kebutuhan yang mempengaruhi emosinya, atau memiliki cara atau wanita lain untuk menyalurkan hasrat seksualnya, pria sebenarnya enggan untuk “meminta-minta”. Meskipun pria sensitif terhadap pengaruh dari luar yang sangat mempengaruhi libidonya, namun pria tidak mau dianggap sebagai “manusia yang seringkali berpikir tentang seks”, apalagi seolah-olah hanya pria saja yang membutuhkan dan menikmatinya.

Lama-kelamaan, seorang pria juga akan berusaha membiasakan diri untuk berperilaku seolah-olah ia tak lagi membutuhkan seks dari pasangannya. Ia bisa mencoba mengalihkan pikirannya dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan atau aktivitas lainnya, sehingga terkesan tak lagi dianggap “pikiran mesum”. Tentu saja ini hanya merupakan “bom waktu” yang siap “meledak” saat ada kesempatan. Sampai ada kesempatan yang membuatnya merasa lebih dibutuhkan oleh wanita lain. Wanita yang mampu membuat hidupnya lebih “hidup”, dan mampu membuat kejantanannya bermanfaat dan tidak tersia-siakan.

Dalam kesehariannya, pria mendapatkan banyak input yang sangat merangsang libidonya. Dari mulai rangsangan melihat wanita cantik berpakaian ketat atau paha mulus di balik rok mini yang bersliweran di mana-mana, wangi parfum yang menggoda, tayangan televisi atau foto-foto di media internet, sampai pada obrolan “nakal” teman-teman kerjanya.

Merupakan kebahagian bagi pria jika rangsangan itu muncul dari wanita yang dicintainya, yang kemudian mampu memberikannya kesempatan untuk menyalurkan hasratnya itu. Inisiatif yang muncul dari wanita yang dicintainya merupakan kejutan istimewa yang sangat menyenangkan bagi pria.

6.  Terlalu banyak larangan tanpa panduan.

Sebenarnya pria sangat ingin bisa memuaskan pasangannya, namun seringkali pria tak begitu paham keinginan wanita dalam bercinta. Banyak pria bereksperimen untuk merangsang pasangan wanitanya berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya melalui artikel, film porno, atau obrolan teman. Namun sebenarnya pria tak mengetahui secara persis apa yang harus dilakukannya atau bagian-bagian mana yang lebih disukai wanita.

Tentu saja pria mengetahui bahwa rangsangan di bagian klitoris dan payudara wanita cukup ampuh untuk merangsang wanita menuju orgasme, tapi pria tak cukup puas dengan melakukan “aksi” yang sama secara berulang-ulang dan terus berusaha mengeksplorasi kemampuannya untuk menemukan bagian-bagian sensitif yang baru dari tubuh wanita.

Sayangnya sebagian wanita tak memahami hal tersebut dan banyak melarang pasangannya saat berusaha menemukan bagian-bagian tersebut tanpa memberitahukan apa yang sebaiknya dilakukan sang pria.
“Jangan begitu !”, “Nggak enak kalau begitu !”, “Bukan di sana !”, “Jangan macam-macam !”, “Sudah, begini saja !”, “Bukan begitu caranya !”, “Nggak usah begitu-begituan !”, dan “peraturan-peraturan” lain yang akhirnya malah membingungkan pria.

Pria akan lebih senang jika pasangannya memberitahukan apa yang sebaiknya dilakukan, bagian mana yang lebih disukai, atau cara apa yang dirasakan lebih nikmat bagi wanita.
“Gerakan seperti ini saja, pasti nikmat sekali !”
“Lebih enak kalau disentuh perlahan ! Oh, begitu nikmat sekali !”
“Kalau dijilat di sini akan nikmat sekali ! Ya, lakukan terus !”
“Pindahkan ke bagian ini saja, saya suka sekali !”
“Diremas pelan saja, lebih nikmat rasanya ! Pelan lagi ! Ya, lebih nikmat begitu !”
“Saya senang jika diusap perlahan di sini ! Oh, ya ! Itu nikmat sekali !”

Panduan-panduan seperti di atas tidak akan membuat pria memandang rendah pasangannya, atau menilainya sebagai wanita murahan, atau wanita yang mengalami gangguan seksual. Malah jika wanita berhasil memberikan panduan yang tepat bagi pria dan menikmati sensasi bercinta, pria akan ikut merasa terpuaskan juga.

7.  Penampilan tak menarik.
      
Lagi-lagi, saya perlu menyampaikan bahwa pria adalah makhluk visual dimana gairahnya juga sangat dipengaruhi oleh pasangan wanitanya. Namun sayangnya tak sedikit wanita yang tak lagi menjaga penampilannya di dalam rumah justru setelah menikah. Banyak wanita yang merasa tak perlu untuk merias diri dan menjaga bentuk tubuhnya di hadapan sang suami.

Hal itu tentu saja terbalik dengan masa selama mereka masih berpacaran, dimana kecantikan dan bentuk tubuh yang ideal sangat diperhatikan oleh wanita. Begitupun saat mereka menghadiri acara-acara di luar rumah, wanita berusaha tampil sebaik mungkin dan bisa menghabiskan waktu yang lama untuk berdandan. Namun saat dalam kesehariannya di rumah, mereka mengabaikan penampilannya dengan membiarkan wajah yang kusut, rambut yang tak tersisir rapi, bahkan bau tubuh yang menyengat.

Penampilan yang merusak gairah pria bisa juga muncul saat kondisi “interior” di balik pakaian wanita mengecewakan. Misalnya saja bulu kemaluan atau bulu ketiak yang tak terawat, kondisi vagina yang tidak bersih, bau mulut, bau badan, pakaian dalam yang kotor, dan lain-lain.

8.  Muncul Perasaan Takut.

     Sebenarnya pria cenderung menyukai tantangan yang dapat memacu adrenalin-nya, termasuk dalam urusan seks. Namun perasaan takut di sini bukanlah perasaan takut yang sifatnya menantang, melainkan lebih ke hal-hal yang sifatnya membuat tekanan mental atau memunculkan stres. Misalnya saja dalam kasus berhubungan seks dengan istri yang baru selesai masa nifas (masa setelah melahirkan). Pria sangat takut jika aktivitas seks-nya bisa menyakiti pasangannya. Hal ini terjadi juga pada kasus wanita yang sering mengalami masalah di organ kewanitaannya, dimana gerakan jari-jari tangan atau penis dapat menimbulkan luka atau lecet pada dinding vagina.
    
    Selain itu, gairah pria juga bisa menurun atau bahkan hilang karena adanya rasa takut yang disebabkan faktor psikis, misalnya: tiba-tiba muncul perasaan takut dosa, atau teringat pada wanita yang sedang dicintainya sehingga khawatir hubungan seks yang dilakukannya akan menyakiti perasaan wanita yang saat itu sedang dicintainya, meskipun wanita itu hanya selingkuhan atau sebaliknya.


9.  Perbandingan yang naif.

Tidak sedikit pria yang secara naif menganggap pasangan wanitanya dapat menikmati hubungan seks dengan tekhnik atau cara-cara yang dilakukan dalam film porno. Karena ketidak-tahuannya dan menganggap tayangan dalam film porno sama dengan kenyataan, maka pria pun berharap pasangan wanitanya merasakan kenikmatan hubungan seks seperti wanita dalam film porno dengan cara-cara yang dilakukan dalam film tersebut.

Bukan hanya untuk pasangan wanitanya saja, sebagian pria juga secara naif membandingkan kemampuan seks-nya dengan kemampuan pria dalam film porno, baik dari segi durasi atau ketahanan ereksi, ukuran penis, cara-cara bercinta yang sebenarnya membahayakan bagi dirinya sendiri.

Sumber-sumber informasi yang salah dari cerita seks atau obrolan yang tidak sesuai dengan kenyataan bisa juga menyebabkan pria tidak merasakan kepuasan saat bercinta.

1 komentar:

  1. 188DOMINO | AGEN POKER | AGEN DOMINO | POKER ONLINE TERPERCAYA
    www.188domino.online
    Tempat bermain poker online Terpercaya, domino99 online, Capsa Susun , Serta AduQ paling besar di Indonesia.
    Selain menjadi pemain, anda juga dapat menjadi bandar melawan pemain lain di permainan BandarQ dan Bandar Poker

    DAFTAR SEKARANG dan mainkan 6 permainan populer tahun ini. Minimal pengisian chips ke akun hanya Rp 15.000 di 188Domino.
    Dapatkan juga jackpot di permainan Poker, Domino99, Capsa Susun dan Bandar Poker.

    6 Games Populer www.188domino.online : Texas Poker, Domino99, BandarQ, Capsa Susun, AduQ Dan BandarPoker.

    Kami dapat dihubungi 24 jam di :
    Livechat : www.188domino.com
    BBM : D3D8E67F
    Line : 188domino
    Yahoo Messenger : domino.188@yahoo.com

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan pesan atau komentar Anda. Saya pun akan berusaha membantu permasalahan Anda sebatas pengetahuan dan kemampuan saya.
Jika Anda menyukai tulisan di atas, Anda boleh membagikannya di media yang Anda sukai supaya semakin banyak orang-orang yang mendapatkan manfaatnya.
Jika Anda ingin lebih puas melakukan obrolan, silahkan ke menu Obrolan Rahasia. Terima kasih.