Jumat, 30 Januari 2015

Mengenal Testosteron, si Hormon Seks yang Agresif !

Apa yang menyebabkan seorang pria seringkali memikirkan seks daripada wanita ? Benarkah orgasme dapat membuat emosi lebih stabil ? Apakah seseorang dengan libido tinggi dapat dikenali melalui kumis dan banyaknya bulu di tubuhnya ? 
Mari berkenalan dengan Testosteron dan Oksitosin, si Hormon Seks yang Agresif dan si Hormon Cinta yang Setia !

Testosteron sebagai hormon yang termasuk dalam kelompok androgen, atau hormon yang bertanggung jawab dalam pembentukan karakteristik laki-laki, sebenarnya tidak hanya terdapat pada organ tubuh pria saja. Hanya saja, testosteron pada wanita diproduksi di bagian indung telur sedangkan pada pria hormon tersebut dihasilkan oleh testis, yang jumlahnya sangat dipengaruhi oleh faktor usia dan kesehatan. Menurut Harvard Health Publications, kisaran kadar normal testosteron pada pria sehat adalah 270 sampai 1070 ng/dl (nanogram/desiliter darah), sedangkan pada wanita sehat sebesar 15 sampai 70 ng/dl. Atau dengan kata lain, rata-rata kadar testosteron pada pria dua puluh kali lebih banyak daripada wanita.

Lalu apa pengaruh testosteron bagi pria dan wanita ? Berikut penjelasannya.

Dalam pelajaran Biologi saat di sekolah, umunya kita hanya mengenal testosteron yang meningkat selama masa puber sebagai pemuncul tanda-tanda kedewasaan berupa munculnya bulu atau rambut di tubuh, produktivitas sperma dan perubahan suara pada pria, dan pendukung terbentuknya hormon endrogen pada wanita. Padahal secara ilmiah, testosteron juga sangat berperan dalam perkembangan otot dan tulang. Hormon ini juga yang berfungsi sebagai pendorong hasrat seksual (libido), meningkatkan energi dalam tubuh, imunitas (kekebalan tubuh), menumbuhkan rambut di wajah, dan termasuk juga mempengaruhi kondisi psikis seseorang.

Seseorang dengan kadar testosteron tinggi cenderung lebih agresif, lebih emosional, membutuhkan status sosial atau penghargaan yang lebih dari lingkungannya, dan bersikap skeptis atau tidak mudah percaya. Bahkan belakangan sebuah penelitian di Harvard University menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara kadar testosteron dengan tingkat kesetiaan. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa para pria yang telah menikah dan menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya memiliki kadar testosteron lebih rendah dibandingkan dengan pria yang belum menikah.

Meskipun demikian, kadar testosteron yang rendah bisa mengakibatkan osteoporosis (penurunan kepadatan tulang), penurunan hasrat seksual dan fungsi organ seks, dan penurunan massa otot. 

Berikut ciri-ciri seseorang yang memiliki kadar testosteron cukup tinggi:

Ciri-ciri fisik:
  1. Memiliki pinggang yang ramping.
  2. Peka pada rangsangan seksual, lebih cepat ereksi pada pria dan pelumasan vagina (lubrikasi) lebih cepat pada wanita.
  3. Ukuran rambut lebih tebal, meskipun kadang-kadang memiliki masalah kerontokan rambut di kepala.
  4. Kulit wajah lebih berminyak dan memunculkan masalah komedo atau jerawat.
  5. Terdapat banyak rambut atau bulu halus di bagian wajah (kumis, bulu di dahi atau pipi, dsb), dada, perut, atau punggung.
  6. Risiko penyakit diabetes atau serangan jantung.
  7. Suara lebih dalam pada pria. 
  8. Pada wanita :
    Siklus haid yang tidak teratur dan seringkali menyebabkan nyeri luar biasa.
  9. Bokong cenderung ramping atau kurang montok.
    Ukuran klitoris yang lebih besar.
Ciri-ciri psikis:
  1. Emosional, ambisius, dan agresif.
  2. Enerjik, penuh ide dan lebih kreatif.
  3. Menyukai pembicaraan atau materi tentang seks atau menyukai hal yang bersifat erotis.
  4. Cenderung lebih mudah selingkuh atau tertarik pada kelebihan orang lain daripada pasangannya sendiri.
  5. Kurang baik menjalankan peran sebagai orang tua atau pengasuh anak-anak.
  6. Sering merasa cemas atau khawatir.
Dari penjelasan singkat mengenai hormon testosteron tersebut di atas, sekarang kita bisa memahami penyebab seseorang, khususnya pria, bisa menjadi sangat agresif dan emosional saat libidonya memuncak atau saat hasrat seksualnya jarang terpuaskan. Termasuk contoh yang seringkali muncul di berita televisi adalah berita-berita pemerkosaan para tenaga kerja wanita di suatu negara, atau tindakan-tindakan kriminal yang disebabkan efek meningkatnya kadar testosteron yang tak terkendali. Dan bahkan pengaruh testosteron ini berlaku pula pada hewan saat musim kawin tiba, dimana pejantan akan menjadi sangat agresif dan seringkali menyerang untuk mempertahankan wilayah teritorialnya yang sudah disiapkan untuk proses reproduksi.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara agar efek-efek munculnya hormon tersebut dapat dinetralisir ? Apakah orang yang memiliki kadar testosteron tinggi selalu dalam keadaan seperti itu ?

Sebagaimana produksi darah dalam tubuh manusia, produksi hormon pun bersifat fluktuatif, atau naik turun, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti usia, kesehatan, makanan, lingkungan, dan lain-lain. Jadi tidak selamanya memiliki kadar testosteron tinggi berarti selalu agresif atau selalu "haus" seks. Orang yang memiliki testosteron rendah pun bisa menjadi agresif dan memiliki hasrat seks yang tinggi jika kadar testosteron dalam darahnya sedang meningkat. Dan sekali lagi, bagaimanapun jumlah produksi pada pria tetap jauh lebih besar daripada wanita. Namun dalam beberapa kasus penyakit "kejantanan", seperti ejakulasi dini atau kesulitan ereksi, sebagian pria yang mengalami masalah-masalah tersebut diberikan obat atau suplemen yang mengandung testosteron.

Jika testosteron dikenal sebagai hormon yang memunculkan dorongan seksual, sifat agresif dan emosional, skeptis, ketidak-percayaan atau masalah hubungan sosial, maka dalam tubuh manusia terdapat pula suatu hormon yang berperan untuk menyeimbangkannya, yaitu: Oksitosin !

Oksitosin inilah yang berperan penting saat kadar testosteron dalam tubuh meningkat, dan demikian pula sebaliknya. Apakah oksitosin itu dan apa saja fungsinya ?

Bersambung ke Mengenal Oksitosin, si Hormon Cinta dan Kasih Sayang !

1 komentar:

Silahkan meninggalkan pesan atau komentar Anda. Saya pun akan berusaha membantu permasalahan Anda sebatas pengetahuan dan kemampuan saya.
Jika Anda menyukai tulisan di atas, Anda boleh membagikannya di media yang Anda sukai supaya semakin banyak orang-orang yang mendapatkan manfaatnya.
Jika Anda ingin lebih puas melakukan obrolan, silahkan ke menu Obrolan Rahasia. Terima kasih.